Perbedaan Metode Belajar Model PBL dan PCL

Balerumah.com - Terdapat banyak metode pembelajaran di dunia ini, salah satunya adalah PCL dan PBL. PCL adalah singkatan dari Problem Centered Learning (Pembelajaran yang berpusat pada masalah), sedangkan PBL adalah Problem Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah).

Via: pixabay.com
Keduanya sama-sama belajar, sama-sama didasari oleh masalah juga, tetapi cara menggunakan keduanya sangatlah berbeda. Berikut, saya akan memaparkannya di bawah ini.

A. Pengertian
PCL atau Problem Centered Learning merupakan metode pembelajaran yang mengutamakan kegiatan pemecahan masalah dengan cara yang ilmiah. 

Metode ini dawali oleh guru yang memberikan tugas untuk dikerjakan siswa, setelah itu, siswa akan dibagi dalam kelompok skala kecil, yang nantinya akan didiskusikan bersamaan dengan teman sekelas. 

Sedangkan PBL atau Problem Based Learning merupakan metode pembelajaran yang dilandasi oleh masalah yang dapat membuat siswa memiliki pengetahuan baru, serta mencari solusi untuk mengatasinya. 

Metode ini pertama-tama, guru memberikan materi sebagai landasan teori dan sebagai referensi pemecahan masalah oleh siswa. 

Dari kedua metode pembelajaran ini, sudah terlihat jelas perbedaanya secara fundamental, bahwa PCL diawali dengan guru yang memberikan tugas untuk siswa menyelesaikan dan mencari solusinya masing- masing, sedangkan PBL diawali oleh teori.

B. Ciri- Ciri PCL 
Pada dasarnya, PCL dan PBL hampir sama. Sama sama melibatkan masalah dalam proses belajar. Namun dari kedua tersebut memiliki perbedaan pula jika dilihat dari ciri-cirinya. Di sini, saya akan memberikan 3 ciri khusus.

1. PCL memiliki 3 ciri-utama, yaitu:
a. Berupa rangkaian kegiatan belajar 
Dalam hal ini, harus ada suatu kegiatan yang harus dikerjakan oleh siswa. Kegiatan tersebut tidak keluar dari konteks pembelajaran. Seperti misalnya menulis, membaca, dan mendengarkan.

b. Pembelajarannya digunakan untuk menyelesaikan masalah
Masalah-masalah yang ada pada PCL ini, diberikan pertama kali ketika pembelajaran dimulai. Nantinya akan didiskusikan bersama dengan teman sekelas, dan guru akan memantau berjalannya proses belajar.

c. Penyelesaian masalah dilakukan secara ilmiah
Sesuai dengan kebutuhan pelajaran, masalah akan diselesaikan secara teoritis dan empiris yang dimiliki oleh siswa. Misalnya pelajaran kimia, siswa tentunya hanya akan membahas masalahnya seputar kimia, sesuai dengan ilmu dan bidangnya.

2. Ciri-ciri PBL adalah:
a. Memiliki karakteristik khusus
Pada dasarnya, siswa harus memiliki karakter dalam pembelajaran berbasis masalah. Dalam hal ini, terdapat 18 karakteristik khusus, salah satunya adalah memiliki rasa ingin tahu.

Seperti misalnya bertanya, bertanya merupakan bentuk ketidaktahuan yang dimiliki siswa, sekaligus pertanda bahwa siswa aktif dalam belajar.

b. Pelajaran digunakan untuk mencari solusi
Tidak cukup dengan menyelesaikan masalah, pembelajaran ini juga mencari sousi sebagai jalan keluar dari sebuah masalah yang dikaji.

c. Menghasilkan produk baru
Ketika telah mendapatkan solusi, siswa akan menghasilkan produk baru. Produk baru ini berupa karya karya buah tangan siswa.

C. Prosedur Pembelajaran
Prosedur atau bisa juga disebut "langkah-langkah." Merupakan tata cara yang disusun dari bermulainya suatu kegiatan, sampai dengan waktu selesai. Di bawah ini adalah prosedur PCL dan PBL:

1. Prosedur PCL 
a. Pertama-tama metode belajar ini diawali dengan memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan sendiri sendiri supaya siswa bisa memecahkan masalahnya dalam pelajaran dengan sendiri.

b. Setelah itu, siswa akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 orang. 

Hal ini bertujuan supaya siswa bisa belajar serta berbagi dengan yang lain. 

Saat inilah seorang guru berperan sebagai orang yang memberikan media atau fasilitas, dengan tujuan supaya siswa aktif dalam kegiatan belajarnya.

c. Kemudian, seluruh anggota kelas dikumpulkan dalam sebuah diskusi. Nanti akan ada satu orang perwakilan dari tiap kelompok memberikan penjelasannya mengenai bagaimana cara menyelesaikan masalah versinya. 

Di sini, seorang guru hanya berperan  sebagai pemantik. Artinya, memancing siswa untuk menjadi lebih aktif dalam berdiskusi dengan teman-temannya.

Dan juga, guru tidak menilai secara komentar. Tetapi guru lebih mengamati dan mengawasi cara siswa menyampaikan pendapatnya. 

2. Prosedur PBL 
a. Pertama, guru memberikan materi sebagai landasan teori siswa. Landasan teori ini yang nanti akan digunakan sebagai acuan untuk memecahkan masalah. 

Pada tahap ini, ketika guru menerangkan materi di depan, siswa diberi kesempatan untuk bertanya apabila kurang paham dengan pelajaran tersebut. 

b. Kemudian, guru menyajikan masalah yang berkaitan dengan materi yang telah diterangkan. Pada tahap ini, siswa membuat kelompok sesuai dengan keinginannya masing-masing. 

Kelompok ini diberi kesempatan untuk menyelesaikan masalah dalam waktu yang ditentukan. Ketika menyelesaikn masalah ini, siswa berdiskusi mengenai solusi pemecahan masalah tersebut dan dipantau oleh guru.

c. Setelah selesai, siswa diperkenankan maju untuk mempresentasikan pendapatnya perkelompok. Dalam menyampaikan argumennya, siswa yang mendengarkan diperbolehkan bertanya. Dan saat itulah diskusi sekelas dimulai.
Guru hanya berperan sebagai pemberi nilai dari individu maupun kelompok, begitu dan seterusnya sampai semua kelompok maju.

Demikianlah penjelasan dari Bale Rumah mengenai perbedaan PCL dan PBL. Apabila artikel ini bermanfaat, silahkan bagikan ke grup atau sosial media anda agar orang lain membaca.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel