Guru dan Orangtua Wajib Tahu Ini! Penyebab Siswa Malas Belajar di Sekolah

Balerumah.com - Belajar merupakan proses yang dilakukan baik individu maupun kelompok, dengan bertujuan memahami suatu pengetahuan.

Pengetauan ini sangat bermanafaat bagi kita semua, terutama siswa dan anak - anak. Alangkah baiknya bila usianya masih muda diajarkan hal - hal baik, supaya dewasa nanti akan terbiasa melakukan pembelajaran.

Via: pixabay.com
Malas memang sulit diatasi. Sebab malas adalah posisi di mana pikiran, hati, dan emosi kita sedang tidak stabil.

Kita lebih baik diam daripada melakukan kegiatan. Itulah hakikatnya malas. Menghalagi diri untuk mampu melaksanakan tugas - tugas tertentu.

Baca juga: 12 Cara Mengatasi Rasa Malas Belajar yang Menghunjam

Adanya sifat malas pada siswa ditandai gejala seperti: sering tidur di kelas, berkali - kali ke kamar mandi, dan bahkan sampai bolos sekolah.

Untuk itu, di sini Bale Rumah akan memberikan beberapa penyebab siswa menjadi malas belajar.

1. Kecanduan Game
Game membuat siapa saja menjadi lupa waktu. Apalagi game yang dimainkan tidak cukup memakan waktu sebenar.

Hal ini tentu membuat siswa malas belajar. Karena, siswa menganggap bermain game lebih seru ketimbang belajar.

Di era modern ini, jangankan orang dewasa, anak - anak pun lebih sering menggenggam ponsel daripada buku.

Memang, ponsel lebih banyak menyimpan ilmu, tetapi lebih banyak juga hal yang membuat kita terdistraksi sehingga lupa dengan buku.

Maka jika sudah seperti itu, kita pikirkan solusi bagaimana cara mengatasi kecanduan bermain ponsel.

2. Tidak Suka dengan Pelajaran
Ada beberapa pelajaran yang kebanyakan tidak disukai siswa, terutama pelajaran matematika, kimia, dan fisika.

Ketiga pelajaran tersebut tidak disukai siswa hanya karena sulit untuk dimengerti, dan mereka juga beranggapan bahwa mempelajari materi tersebut tidak digunakan di dunia kerja nanti.

Padahal, tak selalu belajar itu bertujuan untuk dunia kerja. Dengan memahami materi, kita mengharapkan untuk bisa meningkatkan kecerdasan serta kejeniusan.

Belajar sejarah pun, tidak digunakan dalam dunia kerja. Tapi dengan belajar, kita bisa bercerita kepada siapa saja untuk mengisi waktu luang.

Maka dari itu, saya kira, jauhkanlah pemikiran bahwa belajar dikaitkan dengan dunia kerja. Kecuali, jika memang itu sekolah jurusan.

3. Kurang Motivasi
Kurang motivasi dapat mengubah siswa menjadi bosan, akibatnya berujung pada kemalasan. Motivasi dari guru sangat dibutuhkan karena mempunyai dampak positif bagi siswa.

Motivasi merupakan proses untuk untuk menentukan arah, pikiran, dan kegiatan siswa. Motivasi perlu dilakukan sesekali demi membangun suasana baru serta memperkuat mental.

Setiap orang memiliki batas kejenuhannya masing - masing. Apalagi menjelang ujian, banyak nilai yang mesti dilengkapi supaya nilai ujian tersebut tidak anjlok.

Oleh karena itu, jika anda sebagai guru atau pengajar apa pun. Sesekali perlu melakukan motivasi kepada murid supaya mereka tidak jenuh dan senang dengan perlakuan anda.

Via: pixabay.com
4. Tidak Suka Cara Guru Mengajar
Kadang, kita salah mendefinisikan siswa. Mereka bukan tidak suka gurunya, tapi cara dan karakter mengajarnya.

Ada guru yang mengajar santai, baik, dan ramah. Ada pula yang serius, ketat dan memperhatikan siswanya satu persatu.

Apa pun karakternya, guru harus memberikan pelajaran dengan kepedulian serta kehangatan. Sebab dengan cara seperti itu, siswa merespon segala pembicaraan yang muncul dari mulut guru.

Selain itu, guru, dalam mengajar, jangan pernah memarahi siswanya. Karena itu akan memberikan pengaruh negatif.

Seperti misalnya, murid salah dalam menjawab soal. Guru jangan memarahinya, justru ajarkanlah dia sampai bisa, sehingga akan nyaman dengan guru tersebut.

Baca juga: Manfaat PBL Bagi Guru Supaya Siswa Mampu Melakukan Ini

5. Terlalu Banyak Bermain
Bermain ialah kegiatan paling asyik bagi anak - anak. Hampir setiap hari kita melihat mereka bermain baik sendiri maupun beramai-ramai.

Bermain sesekali perlu, tapi secukupnya saja.

Seperti apa sih, secukupnya?

Maksudnya, main dan belajar harus seimbang. Jangan berlebihan pada salah satunya.

Di rumah, orangtua bisa mengajarkan anaknya bermain sambil berkarya. Keterampilan diperlukan sebagai konsumsi jiwa anak agar mereka mampu berpikir kreatif.

Jangan larang anak ketika ia sedang asyik bermain, cukup ingatkan saja. Atau, ajaklah berjalan ke tempat yang ia suka, dengan begitu, mencegah orangtua untuk tidak berbuat kasar kepada anak.

Baca juga: Cara Agar Siswa Gemar Membaca Hanya dengan 6 Langkah 

6. Akibat Pergaulan
Pergaulan siswa sangat mempengaruhi jalan pemikirannya. Seperti yang orang katakan, "kalau bergaul dengan tukang parfum, wangi bajunya parfum. Kalau main sama tukang bawang, bau bawang." Kira-kira seperti itu.

Siswa yang rajin, apabila bergaul dengan orang malas, jika mentalnya lemah, orang yang rajin ini juga akan ikut malas.

Tak jarang kita temukan siswa yang rajin tetapi bolos sekolah. Yang seperti inilah, perlu diperbaiki dan diberi arahan yang benar.

Sebab jika tidak, siswa akan semakin dalam mengalami salah pergaulan. Selain itu, prestasi juga dapat menurun.

Oleh sebab itu, perhatikan anak dalam bergaul. Bukan memilih - milih teman, tetapi sesuaikan waktu dan tempat pergaulan.

Baca juga: Akibat Kesalahan Cara Belajar Ini Membuat Siswa Tidak Berkembang 

Demikian dari Bale Rumah, apabila artikel ini bermanfaat, silahkan bagikan. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel