Metode yang Tepat untuk Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah

Balerumah.com – Cukup banyak metode dan strategi pembelajaran yang bisa digunakan di sekolah, salah satunya adalah Pembelajaran Berbasis Masalah (PBL). 

Metode untuk strategi pembelajaran berbasis masalah ini, biasanya digunakan pada jenjang SMP dan SMA. Karena ketika jenjang itulah siswa dilatih untuk mulai berpikir mandiri dan menganalisa mengapa pembelajaran menjadi demikian dengan cara bertanya, diskusi, atau bahkan presentasi.

Via: Pixabay
Bagi guru yang baru, metode ini mungkin cukup sulit untuk diterapkan. Karena selain banyak pertanyaan yang muncul, ada juga memikirkan bagaimana metode yang tepat agar pembelajaran ini berjalan dengan lancar. Oleh karena itu, di sini Bale Rumah akan memberikan beberapa hal yang mesti dilakukan untuk pendekatan dan penyesuaian yang tepat.

Metode pendekatan santifik

Metode ini merupakan pembelajaran yang menggunakan ilmu pengetahuan untuk menarik peserta didik dalam proses pembelajaran. Caranya adalah dengan memberikan narasi atau cerita menarik terhadap sebuah ilmu. Misalnya dengan mengatakan “apakah kalian tahu, matahari itu sama dengan bintang.” Karena matahari menghasilkan sinar sendiri, bukan dari planet atau hal lain. Jadi, matahari bisa juga disebut dengan bintang.

Pendekatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik dalam berpikir, merumusakan solusi dan memecahkan suatu masalah. Selain itu, pendekatan ini juga bertujuan untuk mengembangkan kakter pembelajaran siswa. Sebelum berlanjut, baca dulu 18 karakter pembelajaran berbasis masalah di sini.

Dalam pendekatan saintifik, terdapat beberapa langkah. Simak di bawah ini:

a. Mengamati masalah
Ketika mengamati pelajaran, mestinya siswa mempunyai rasa ingin tahu yang mendalam. Buatlah pernyataan yang membuat siswa terheran atau bahkan tidak menyangka sama sekali, agar setidaknya, siswa penasaran dan mengambil kesimpulan dari penjelasan guru. Seperti misalnya pernyataan matahari itu sama dengan bintang.

Pada saat itu, siswa akan lebih memahami pelajaran yang diterangkan oleh guru. Mereka penasaran bagaimana bisa demikian. Dan jika guru ingin membuat siswa fokus dengan materi yang diajarkan, ada baiknya perlihatkan vidio pembelajaran. Karena dengan vidio, siswa tidak banyak bicara dan lebih meraqsa asyik dengan vidio.

b. Bertanya
Setelah mengamati vidio pembelajaran, siswa punya kehendak untuk bertanya kepada guru atas ketidaktahuannya terhadap apa yang telah disampaikan. Biasanya, jika terlalu banyak pertanyaan, pertanyaan dibatasi agar tidak banyak memakan waktu. Siswa yang benar-benar memperhatikan pasti akan bertanya. Dan siswa yang tidak memperhatikan lebih cenderung membuat hal lelucon.

Bertanya pertanda seseorang tidak tahu, dan bertanya juga pertanda seseorang memperhatikan, akan tetapi belum memahaminya. Semakin banyak pertanyaan, guru semakin senang karena melihat siswanya yang aktif dan semangat.

c. Mengumpulkan informasi
Setelah bertanya dan memahami pelajaran, siswa diharapkan mengumpulkan informasi yang telah didapatkan, untuk menyampaikan kepada teman-temannya, atau bahkan sebagai bahan diskusi.

Misalnya, ada satu anak bertanya. Kemudian siswa lain harus mencatatnya sebagai summary untuk kemudian dibahas lagi. Selain itu, siswa juga tidak hanya melihat dari satu sumber saja. Berikan waktu untuk mereka mencari informasi di tempat lain seperti internet, buku, atau hal lainnya.

d. Mengolah informasi
Setelah  mengumpulkan informasi, siswa diperkenankan untuk mengolah informasi yang telah ia dapatkan dalam bentuk catatan, atau bahkan power point misalnya. Pengolahan informasi ini berguna agar siswa memiliki bekas ingatan  tentang apa yang pernah ia pelajari, dan jika perlu diperdalam lagi.

Berikut daftar seputar PBL:
Informasi yang telah diolah, akan menambah jiwa kreatifnya pada kehidupan sehari-hari.  Maka dari itu, jika penerapan metode pembelajaran berbasis masalah ini dapat dilakukan dengan tepat, akan memperngaruhi kepribadiannya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel