Apakah Mural Itu Seni atau Vandalisme? Simak Di Sini

Balerumah.com - Belakangan ini, mural sedang maraknya ramai dan disorot warganet. Baik dari sosial media maupun media berita yang meliput tembok-tembok tepi jalan. Mural bukan sekedar mural, coretan dinding tepi jalan itu memiliki power kritik yang kuat terhadap pemerintahan. Oleh karena itu, mereka yang tersinggung dengan coretan dinding tersebut akan segera menghapusnya, karena dianggap mengganggu.
sumber foto: detik
Jadi teringat lagu Iwan Fals - Coretan Dinding. Anda tentu bisa dengarkannya. Lirik yang paling ngena "Kucing hitam dan penindas sama-sama resah."

Mural yang paling dikenal pada sekitar Agustus 2021 adalah "Tuhan Aku Lapar". Sebagian orang menilai itu bukan mural, itu hanya tulisan dinding biasa. Tapi nanti akan kita bahas apa itu mural. 

Setelah itu, ramai juga diberitakan mural "Dipaksa Sehat Di Negara Yang Sakit" yang bertepatan di Jalan Diponegoro, Bangil, Pasuruan. Setelah itu disusul dengan mural-mural lainnya. Hampir setiap kota, para muralis membuat mural di tepi jalan sebagai bentuk protes.
 
Lalu kita saling bertanya, apa salahnya mengadu pada Tuhan lewat tembok-tembok tepi jalan? Apakah orang-orang yang lewat dan membaca tulisan itu tidak boleh tahu bahwa kita sedang lapar?

Eitsss... Bukan, begitu! 

Sekarang kita bahas dulu soal seni mural. 

sumber foto: detik
Mural berasal dari kata "Murus", yang merupakan kata Latin yang berarti dinding. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, lukisan mural berarti lukisan pada dinding.

Mengutip dari Wikipedia, mural adalah cara menggambar atau melukis di dinding, atau permukaan permanen lainnya.

Mural juga dianggap sebagai lukisan manusia paling awal dan tertua, karena kumpulan lukisan pertama ditemukan di dinding gua kuno hampir di seluruh dunia.

Berbeda dengan grafiti yang hanya menonjolkan konten teks dan dibuat dengan cat semprot, mural tidak demikian. Mural lebih bebas. Anda bisa menggunakan cat tembok atau cat kayu sebagai media, atau bahkan pewarna lain, seperti kapur atau lainnya. Intinya alat yang dapat menghasilkan gambar.

Mural di tepi jalan berupa tulisan dan lukisan. Lukisan yang dibuat beraneka ragam. Entah itu berupa surealisme, dadaisme, atau lainnya. Semua jenis mural akan terlihat estetik jika penempatannya baik.

Lalu, apakah mural itu suatu bentuk vandalisme?

Mari kita ambil definisi Vandalisme sendiri. 

Vandalisme menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah "perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lainnya" atau "perusakan dan penghancuran secara kasar dan ganas". 

Mural dibuat karna adanya gejolak dan keresahan seorang muralis. Sedangkan vandal hanya semata-mata mencoret tembok, sepeti misalnya mencoret gambar kemaluan di depan rumah teman. 

Perbedaan selanjutnya, mural memiliki daya seni yang tinggi, sedangkan vandal cenderung tidak. Hanya saja, ketika mural berbuat merusak dan menghancurkan barang berharga, seperti definisi vandalisme di atas, maka mural bisa jadi vandal.

Terlepas dari mural itu seni atau vandal, seorang seniman punya cara tersendiri untuk mengungkapkan resahnya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel