7 Alasan Mengapa Menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah

Sudah saatnya peserta didik di sekolah dilatih untuk mempelajari masalah yang ada di lingkungan sekitarnya. Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin maju, semestinya memberikan ruang untuk membebaskan siswa berpendapat dan berargumen dengan dasar pengetahuan yang dimilikinya. 

Foto oleh Tima Miroshnichenko dari Pexels

Semakin banyaknya masalah terjadi, peserta didik perlunya terlibat dalam internal sekolahnya mengkaji bersama dengan bimbingan seorang guru, inilah salah satu alasan menggunakan pembelajaran berbasis masalah. Tidak serta merta belajar di sekolah itu tentang membaca, presentasi, lalu ujian. Lebih dari itu, banyak hal yang bermanfaat bagi kehidupan jika sejak sekolah dikenalkan bagaimana menghadapi masalah secara teoritis dan stematis.

Menurut wawasanpendidikan.com, Problem Based Learning (PBL) akan mampu dijalankan apabila guru siap dengan segala perangkat yang diperlukan. Peserta didik pun nantinya akan dikenalkan untuk memahami prosesnya. Jika sudah paham,kemudian dibentuk kelompok-kelompok kecil agar mereka berdiskusi satu sama lain. Alsan mengapa menggunakan pembelajaran berbasis masalah memang cukup banyak, namun ada beberapa hal yang kontras berdampak kepada peserta didik. 

1. Memicu Kreatifitas Peserta Didik
Poin pertama, alasan menggunakan pembelajaran berbasis masalah adalah memicu kreatifitas peserta didik. Hal ini tentunya menjadi cara pembelajaran efektif untuk peserta didik memahami kehidupan.Masalah yang disajikan menimbulkan respon dari mereka, sehingga memicu peserta didik mengeluarkan kreatifitasnya dalam berpikir dan bertindak. 

2. Melatih Daya Kritis
Tidak bisa dipungkiri, setiap orang memiliki daya kritiknya masing-masing. Sejak sekolah, anak perlu dibimbing untuk mengembangkan pemikirannya yang berupa kritik, dan guru pun membimbingnya supaya pembahasan berjalan dengan lancar. Dalam pembelajaran berbasis masalah memang melatih peserta didik untuk belajar lebih kritis dan peka terhadap lingkungannya. Itu lebih baik daripada peserta didik acuh kepada masalah. 

3. Kerja Tim
Pembelajaran berbasis masalah menggunakan kelompok untuk pengerjaannya. Peserta didik akan saling bertukar pikiran, mencari referensi, dan berbagi tugas. Dalam hal ini, guru perlu mengawasinya supaya semua murid aktif. Metode pembelajaran ini sangat bermanfaat untuk membangun rasa kebersamaan dan kekompakan tim. 

4. Melatih Problem Solving
Dalam pembelajaran berbasis masalah, di akhir pembahasan peserta didik akan memecahkan masalah dan memberikan solusi yang disarankannya. Mengenalkan problem solving sejak dini berguna untuk melatih kepekaan peserta didik dalam mengambil keputusan. Terlebih, problem solving ini merupakan soft skill paling tertatas, setelah critical thinking. 

5. Konsep dan Terorganisir
Berbeda dengan cara pembelajaran lainnya, PBL memberikan susunan yang terkonsep dan terorganisir pada kegiatannya. Peserta didik mula-mula akan diberikan oleh gurunya, latar belakang masalah yang akan dibahas. Setelah itu, peserta akan mencari referensi dan saling berdiskusi mengenai seputar masalah. Dan tentu saja, semua akan berjalan dengan bimbingan seorang guru. 

6. Aktif Berpendapat 
Semua orang memiliki pendapat yang berbeda ketika dihadapkan dengan fenomena masalah. Dalam PBL, peserta didik dipancing untuk berpendapat sesuai dengan apa yang mereka temukan dan ketahuinya. Pendapat-pendapat ini nantinya akan dikumpulkan menjadi kesimpulan, lalu kemudian akan menemukan pemecahan masalahnya. Seorang guru tidak perlu menanggapi pendapat siswa sebelum kegiatan berakhir, dikhawatirkan akan membuat mereka enggan berpendapat. 

7. Memahami Lingkungan Sekitar
Pembelajaran akan sangat berdampak bagi masyarakat jika membahas mengenai isu yang ada di lingkungan sekitarnya. Peserta didik juga bagian dari masyarakat yang memiliki edukasi. Penting bagi pendidikan apabila sejak dini dilatih kepekaannya terhadap lingkungan. Dengan berbekal disiplin ilmu pengetahuan, siswa pun punya peran bagi kehidupan bermasyarakat. 

Itulah 7 alasan menggunakan pembelajaran berbasis masalah atau promlem blended learning (PBL) di sekolah. Sudah saatnya siswa dididik untuk peka terhadap lingkungan sekitar, sehingga dapat menciptakan generasi bangsa yang lebih intelek. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel