3 Jenis Paragraf dan Contohnya

Paragraf memiliki jenis. Dalam penulisan, tentu diperlukan untuk memperlihatkan konsisten. Paragraf merupakan gabungan dari tiga sampai tujuh kalimat yang di dalamnya terdapat ide suatu gagasan. 

Gambar oleh Nicole dari Pixabay
Setiap paragraf memiliki kaitan satu dengan yang lain. Hal ini untuk melengkapkan agar gagasan tersampaikan dengan sepenuhnya. Tak heran jika paragraf menjadi komponen utama sebelum masuk teks. Karena segala informasi yang dimuat akan menjadi satu bentuk yang utuh.

Paragraf memiliki jenis, fungsinya berbeda-beda seperti di bawah ini:

1. Jenis Paragraf Deduktif
Deduktif merupakan paragraf yang menempatkan ide pokok berada di awal, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan-penjelasan berikutnya yang masih dalam satu bahasan untuk mendukung ide. Pada  paragraf deduktif, ide pokok dikemas dalam suatu topik. 
Deduktif sebisa mungkin membuat pembaca terkesan dengan kalimat awal, yang membuatnya sulit untuk berhenti membaca. Contoh paragraf deduktif banyak kita temukan terutama  pada artikel berita.

Saat ini harga cabai sedang melonjak akibat cuaca ekstrem yang membuat petani kehilangan sebagian penghasilannya. Beberapa hari ini, hujan tak kunjung berhenti di Cianjur. Hujan yang disertai angin itu, membuat sebagian tanaman tumbang, sehingga petani pun mengalami kerugian. 

2. Jenis Paragraf Induktif
Induktif merupakan paragraf yang memiliki gagasan utama di akhir kalimat. Hal ini kebalikan dari deduktif yang mempunyai ide pokok di awal kalimat. Induktif biasanya dimulai dengan analogi, generalisasi, kausalitas. Selain itu, bisa juga diawali dengan pengisahan peristiwa, kemudian di akhir kalimat berisi penjelasan tentang peristiwa tersebut. 

Ciri-ciri paragraf induktif:
Ide pokok berada di akhir
Diawali dengan pengisahan tanpa menyebutkan substansi
Penggunaan konjungsi sebagai penghubung

Contoh paragraf induktif bisa kita temukan pada karya sastra dan sejarah, namun tidak menutup kemugkinan juga terdapat di mana-mana.

Angin semakin kencang, benda-benda berterbangan, ada sebagian pohon yang tumbang, sampah-sampah berserahkan, bahkan ada yang terlihat semakin tinggi terbang. Ini adalah peristiwa puting beliung yang pernah saya alami. 

3. Jenis Paragraf Campuran
Paragraf campuran merupakan kombinasi antara deduktif dan induktif. Bila keduanya memiliki ide pokok di awal dan akhir, campuran berarti menggabungkan keduanya. Pada bagian awal terdapat gagasan, dan di akhir pun demikian. 

Jenis paragraf ini biasanya menggunakan pengertian sebagai awalan, lalu sebagai penyempurna, inti dari gagasan juga disebutkan pada bagian akhir, sehingga di tengah berisi penyajian data dan fakta-fakta yang ditemukan.

Contoh paragraf campuran bisa kita temukan di mana saja,

Kunyit merupakan salah satu tanaman yang dapat digunakan untuk pengobatan herbal. Orang-orang terdahulu lebih banyak menggunakan bahan alam untuk pengobatan berbagai jenis penyakit. Seakan sudah menjadi tradisi turun menurun. Namun di samping itu, kunyit juga mengandung senyawa kurkumin yang dapat menambah nafsu makan. Oleh karena itu, kunyit paling banyak digunakan karena mudah didapat.

Paragraf memiliki jenis dan fungsinya, sebagai penulis perlu tahu agar tak salah menempatkan ide pokok pada tulisan. Untuk menulis esai, lebih banyak menggunakan dedeuktif dengan penempatan konflik di awal. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel