Apa Itu Problem Solving? Berikut Penjelasannya

Balerumah.com - Apa Itu Problem Solving? Setiap kita menjalani sesuatu, etah itu aktivitas maupun rutinitas, setidaknya memiliki beberapa masalah yang datang. Mulai dari faktor internal maupun eksternal. Terkait permasalahan tersebut, setidaknya ada suatu istilah yang dapat memberikan penyimpulan: yaitu problem solving. 

Foto oleh Pixabay dari Pexels
Problem solving atau pemecahan masalah adalah salah salah satu soft skill yang harus dimiliki setiap orang (semestinya). Karena dengan memiliki kemampuan problem solving, anda akan lebih cepat menyelesaikan masalah dengan bijak.

Penyeselaisan masalah tidak selalu menggunakan metode dan cara yang sama dengan masalah lain. Maka pertama-tama anda harus ketahui adalah sumber masalah. 

1. Ketahui Sumber Problem
Seperti membabat alang-alang. Ketika anda hanya memangkasnya, alang-alang akan tumbuh beberapa waktu lagi. Maka anda harus mencabut alang-alang hingga ke akarnya.

Untuk mengetahui hakikat dari pada suatu problem tidak mudah, karena sebenarnya dihadapi sering terselubung dalam berbagai bentuk berupa gejala-gejala yang nampak dan tidak nampak.

Menganalisa problem solving merupakan suatu proses yang sulit, terlebih bila kelompoknya tidak menyetujui tentang tujuannya. 

Beberapa kesalahan umum yang dilakukan selama diagnosis problem soving meliputi :
- Pencampur adukan fakta dengan masalah.
- Pencampur adukan gejala dengan penyebab.
- Mencari kambing hitam untuk dikecam.
- Mengusulkan jawaban pemecahan sebelum masalahnya dipahami dengan baik.
- Mengalihkan diagnosa masalah dengan menampilkan pemecahan yang disukainya.

Industriawan Amerika Charles F Kattering mengatakan bahwa suatu problem jika sudah didefinisikan dengan baik berarti sudah separuh terpecahkan.

Sebuah problem bisa dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan atau pernyataan.
Contoh : Kekurangan biaya kegiatan ulang tahun komunitas
Mengapa terjadi kekurangan dana kegiatan acara ulang tahun?
Setelah masalah dirumuskan, kemudian dianalisa untuk mendapatkan problem solving.

2. Analisa Sebab Akibat Dari Problem :
Dalam menganalisa sebab dan akibat dari suatu problem memerlukan pengetahuan dan pengalaman, memerlukan data dan fakta yang jelas/ akurat. Tanpa hal itu, Problem Solving sulit mencari solusi dari masalah yang dihadapi.

Beberapa kesalahan umum sering muncul ketika kita menganalisa sebab dan akibat dari suatu permasalahan,yaitu :
- Menyarankan pemecahan yang tidak relevan dengan masalahnya.
- Mendiskusikan apa yang seharusnya dikerjakan pada masa silam dan bukannya apa yang bisa dikerjakan saat ini.
- Membicarakan keuntungan dan kerugian suatu pemecahan sebelum setiap orang telah mendapat kesempatan untuk memberikan saran pemecahan.
- Memusatkan pada pemecahan-pemecahan yang telah digunakan pada masa sebelumnya tanpa suatu usaha menciptakan cara-cara pemecahan baru. 

Contoh penganalisaan suatu problem solving dalam bentuk pertanyaan:
- Mengapa terjadi kekurangan dana kegiatan pada hari ultah  komunitas? Padahal waktu susunan yang direncanakan sudah semakin dekat. Apakah akibatnya jika dana yang dibutuhkan tidak terkumpul sesuai dengan jadwal?

3. Menghimpun Alternatif Pemecahan:
Yaitu berbagai kemungkinan yang dapat dipilih untuk dilaksanakan sebagai jalan keluar dari problem yang dihadapi.

Setiap alternatif, problem solving harus dikaji faktor-faktor pendukung dan faktor penghambat yang ada dalam setiap alternatif.(keuntungan & kerugian menggunakan elternatif pilihan, resiko dll).

Kesalahan-kesalahan umum dilakuakn kelompok selama menghimpun berbagai alternatif problem solving meliputi :
- Kegagalan mencurahkan perhatian yang lebih memadai untuk meramalkan berbagai akibat dari pemecahan suatu masalah.
- Mengalihkan ramalan tentang suatu akibat pemecahan serta perkiraan memungkinan kepada usaha mendukung suatu pemecahan “favorit”.
- Melakukan serangan lisan kepada anggota lain ketimbang membatasi pembicaraan pada pemecahan masalah itu sendiri.
- Tergesa-gesa melakukan pilihan sebelum pemecahan itu diatasi dengan baik.

4. Memilih Altenatif Yang Paling Tepat/ Pemilihan Jawaban Pemecahan
Setelah kita mengimpun beberapa altenatif Problem Solving, dievaluasi secara terpisah, kelompok seharusnya membandingkan antara hasil evaluasi dan berusaha memilih alternatif pemecahan terbaik. Agar tercipta Problem Solving yang relevan.

Dengan kata lain,apakah alternatif pemecahan yang dipilih dapat mempermudah tercapainya tujuan, dapat mengurangi kerugian, dapat mengurangi konflik dengan orang lain, dapat memberikan kepuasan, dapat atau mampu melaksanakannya dsb.

Prosedur pemilihan alternatif yang diketahui, terbaik dari kelompok adalah “konsensus” dan “ ketentuan mayoritas”.

Kesalahan umum yang dibuat pada tahap ini adalah konsensus palsu. Bila setiap anggota memperjuangkan secara gigih alternatif pemecahan dan anggota lain diam dapat menunjukan paham persetujuan. 

Untuk menghindarkan konsensus palsu setiap anggota sebaiknya didorong kecenderungannya dan ikut serta sapam pembuatan pemilihan kelompok.

Langkah terakhir dalam pembuatan keputusan adalah bagaimana keputusan itu akan ditetapkan dalam suatu tindakan atau kegiatan terencana. Langkah-langkah tindakan yang terinci serta metode monitoring dan evaluasi kemajuannya seharusnya dikembangkan.


Pada akhirnya keputusan yang diambil akan dapat berfungsi memecahkan masalah apabila dapat dilaksanakan. Oleh karena itu Problem Solving harus disusun dengan rencana kegiatan pelaksanannya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel