Apa Saja Klasifikasi Produk Konsumen? Penjelasan dan Contoh

Barang konsumsi atau consumer goods adalah produk yang dibeli oleh individu atau keluarga untuk penggunaan pribadi. Dengan kata lain, barang konsumsi adalah produk yang dibeli untuk konsumsi konsumen. Dari perspektif pemasaran, ada empat jenis produk konsumen, masing-masing dengan karakteristik pemasaran yang berbeda. 

sumber foto: pixabay
Klasifikasi Barang Konsumsi 
Ada empat jenis produk konsumen, antara lain: 
1. Produk kenyamanan 
2. Produk belanja 
3. Produk unggulan 
4. Produk tidak populer 

Produk kenyamanan fitur: 
- Sering beli 
- harga murah 
- Mudah dibeli, tersedia di mana-mana 
- Jarang dibandingkan dengan produk lain 

Konsumen paling sering membeli produk convenience untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Konsumen langsung membeli saat mereka membutuhkannya, tanpa harus membuat perbandingan yang berarti dari berbagai merek. 

Produk convenience biasanya murah, tidak ada bedanya dengan produk produk lainnya.

Produk-produk ini ditempatkan di mana konsumen dapat dengan mudah membelinya. Pemasar harus menempatkan produk tersebut di lokasi yang berbeda sehingga konsumen dapat dengan mudah memperolehnya pada saat dibutuhkan. 

Pemasar biasanya menggunakan strategi promosi berskala besar. 

Pemasar membagi produk kenyamanan menjadi beberapa subkategori, termasuk makanan pokok, produk impuls, dan produk darurat. 

Konsumen secara teratur membeli makanan pokok. Seperti sabun, deterjen, sampo dan pasta gigi. 

Produk impulsif dibeli oleh konsumen tanpa perencanaan sebelumnya. Biasanya tidak sulit untuk menemukannya. Produk jenis ini banyak ditempatkan di kasir untuk mendorong konsumen agar segera membeli. Misalnya permen, rokok atau coklat. 

Terakhir, produk darurat adalah jenis produk yang dibeli konsumen saat mereka sangat membutuhkannya. Seperti payung dan jas hujan di musim hujan.

Produk belanja fitur: 
- Konsumen lebih jarang membeli 
- Harga sedang 
- Konsumen umum akan membandingkan atribut produk dibandingkan dengan produk kenyamanan, konsumen membeli produk belanja lebih jarang. 

Konsumen biasanya menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengumpulkan informasi dan membandingkan atribut produk, seperti kualitas, harga, dan gaya. 

Berbelanja untuk produk membutuhkan penjualan dan iklan pribadi. Di pusat perbelanjaan, produk ini biasanya terletak di toko khusus. Contoh produk belanja adalah furnitur, elektronik, pakaian, dan peralatan rumah tangga. 

Produk belanja dibagi menjadi dua kategori: produk belanja homogen dan produk belanja heterogen. 

Konsumen percaya bahwa produk belanja homogen memiliki kualitas yang relatif sama, tetapi harganya sangat berbeda. Mereka biasanya mencoba mencari produk yang paling murah lalu membandingkan harga di satu toko dengan harga di toko lain. Contoh produk yang termasuk dalam kategori ini antara lain tape recorder, televisi, dan mesin cuci. 

Produk belanja heterogen mengacu pada jenis produk belanja dengan atribut produk yang sama sekali berbeda (kualitas dan fungsi) dan harga. Seperti peralatan rumah tangga dan furniture. 

Produk khusus fitur: 
- Memiliki karakteristik atau pengakuan merek yang unik 
- Frekuensi pembelian rendah 
- Harganya bisa sangat tinggi 
- Jarang dibandingkan dengan produk lain 
- Hanya tersedia di tempat khusus 

Produk unggulan adalah produk dengan ciri khas atau logo merek. Konsumen bersedia melakukan upaya khusus untuk membeli produk tersebut. 

Biasanya produk ini mahal dan pembeli tidak akan menghabiskan banyak waktu membandingkannya dengan produk lain. 

Di sisi lain, dibandingkan dengan jenis produk lainnya, pembeli biasanya menghabiskan lebih banyak energi untuk membeli produk khusus. Misalnya produk mobil mewah. 

Pembeli perlu menghabiskan banyak energi dan bersedia pergi jauh dan membelinya. Produk khusus membutuhkan promosi yang tepat sasaran dan distribusi eksklusif. Mereka hanya dapat ditemukan di tempat-tempat tertentu. 

Mobil sport, parfum eksotis, jam tangan mewah, pakaian desainer, dan lukisan terkenal adalah contoh produk khusus. 

Produk yang luar biasa fitur: 
- Tidak perhatian konsumen consumer 
- Membutuhkan banyak bakat periklanan dan pemasaran 

Produk luar biasa adalah produk yang biasanya tidak akan dibeli konsumen atau akan dipertimbangkan untuk dibeli dalam keadaan normal. 

Konsumen biasanya tidak mempertimbangkan produk tersebut sebelum mereka membutuhkannya. Harga produk biasanya bervariasi. Karena konsumen biasanya tidak memikirkan produk ini, mereka membutuhkan iklan aktif dan penjualan pribadi.

Unsought product dikelompokkan menjadi dua, yang dibeli secara regular (regularly unsought products) dan yang benar-benar baru (new unsought products). Contoh regularly unsought products adalah asuransi jiwa, reksadana, dan produk dana pensiun.

Sementara itu, new unsought products adalah yang sama sekali belum diketahui konsumen. Jenis produk ini merupakan hasil inovasi dan pengembangan produk baru, sehingga belum umum di pasar. Contohnya adalah komputer atau telepon seluler pada saat pertama kali diluncurkan.

Mengapa Klasifikasi Tersebut Penting?

Memahami keempat klasifikasi tersebut adalah sangat penting. Seperti disebutkan diatas, setiap jenis produk konsumen membutuhkan upaya pemasaran yang berbeda. Misalnya, tidak masuk akal untuk mengeluarkan upaya pemasaran yang cukup besar untuk produk gula. 

Ada sedikit perbedaan antara berbagai merek gula dan pengeluaran uang untuk iklan tidak akan berperan dalam mengubah persepsi konsumen.

Di sisi lain, unsought products akan membutuhkan upaya pemasaran yang cukup besar. Sebagai konsumen, membeli asuransi jiwa bukanlah hal yang utama; konsumen biasanya tidak memikirkannya. Karena itu, upaya pemasaran dan periklanan yang cukup diperlukan untuk membuat produk tersebut diketahui dan untuk menjamin pembelian oleh konsumen.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel