Jenis Aliran Seni Lukis Abad Ke-20

Balerumah.com - Melanjut dari artikel sebelumnya, tentang aliran seni lukis abad ke-19. Dimana setelah abad tersebut, lahirlah aliran-aliran seni lukis terbaru. Aliran seni lukis yang menjadi pondasi dan inspirasi bagi aliran yang baru. 

Apa saja aliran seni lukis di abad ke-20?

Pada awal abad ke-20, aliran seni lukis terbagi menjadi:

sumber foto: pixabay
1. Fauvisme
Aliran seni lukis fauvisme merupakan aliran seni lukis yang berusaha untuk membebaskan diri dari segala bentuk pengaruh keindahan alam. Lukisan ini berpenampilan cemerlang dan menggunakan garis warna yang berani dan kadang bertentangan. 
 
Berbeda dengan aliran seni lukis impresionisme pada abad ke-19 yang sebelumnya dibahas di artikel yang saya sebutkan di awal tadi. Impresionisme lebih menekankan tampilan warna (yang mencolok), sedangkan fauvisme, dia lebih ingin membebaskan diri dari pengaruh keindahan alam.

Lebih tepatnya, ciri aliran seni lukis fauvisme seperti ini:
  • Memiliki corak warna yang berani: seperti dominan warna merah, orange, dengan kombinasi warna lainnya.
  • Membebaskan diri dari pengaruh keindahan alam. Artinya, tidak ada kesan objek alam dalam lukisan.
  • Memiliki garis warna yang bertentangan. Misalnya warna terang dan gelap, sehingga warna terkesan berani.
Tokoh yang berkecimpung dalam aliran seni lukis fauvisme seperti: Henri Matisse (1869-1954), Andre Derain (1880-1954),  dan Maurice de Vlaminck (1876-1958).

sumber foto: instagram @henn_kim
2. Kubisme
Aliran seni lukis kubisme adalah aliran seni lukis yang cenderung melakukan abstraksi dari suatu objek ke dalam bentuk lain untuk mendapatkan sensasi yang berbeda. Aliran seni luks kubisme ini terlahir dari Paris, Prancis, yang dipelopori oleh Pablo Picasso (1881-1973). 

Ciri aliran seni lukisn kubisme:
  • Tidak terikat oleh warna dan bentuk
  • Melakukan desain yang abstraksi
  • Memiliki makna tertentu sesuai dengan bentuk abstraksinya
Tokoh aliran seni lukis kubisme ini adalah Pablo Picasso dan Georges Braque (1882-1963). Selain itu, di instagram juga ada Henn Kim yang sebagian melukis dengan gaya kubisme.

sumber foto: pixabay
3. Dadaisme 
Aliran senu lukis dadaisme merupakan aliran seni lukis dan sastra yang berusaha menolak adanya hubungan logis antara pikiran dan ekspresi. Dengan kata lain, ekspresi yang di luar logika.

Aliran seni lukis dadaisme menentang segala syarat yang berlaku bagi keindahan dan sifatnya. Maka dari itu, dalam mencitpatakan suatu karya setiap seniman punya caranya masing-masing sehingga dapat mencurahkan ekspresinya. 

Ciri aliran seni lukis dadaisme:
  • Mengungkapkan suatu ekspresi yang keras seperti humor dan ironi.
  • Keindahannya menentang logika
  • Peniaian keindahannya tanpa syarat
Tokoh yang berkecimpung dalam aliran seni lukis dadaisme adalah Marcel Duchamp (1887-1968) dan Hans Arp (1886-1966). Aliran lukisan ini juga banyak ditemukan di sosial media, biasanya digunakan untuk mengkritik pemerintahan.
sumber foto: instagram
4. Surealisme
Surealisme merupakan aliran seni lukis dari penggambaran dunia fantasi yang diekspresian secara verbal, baik dalam tulisan maupun visual. 

Para pelukis yang bergelut di dalam surealisme berpendapat bahwa apa yang mereka lukisan adalah gerak otomatis psikis yang murni dan berdasarkan realita dalam kehidupan. Lukisan ini juga bisa kita temui di sosial media belakangan ini.

Ciri aliran seni lukis surealisme:
  • Berdasarkan kenyataan dan tidak dilebih-lebihkan
  • Bertema kehidupan sehari-hari
Tokoh dalam aliran seni lukis surealisme adalah: Salvador Dali (1904-1989), Giorgio de Chirico (1888-1978), dan Max Ernst (1891-1976). 
sumber foto: pixabay
5. Elektisisme
Aliran seni lukis elektisisme terinspirasi dari gaya seni yang primitif dari suku kuno di Afrika, karya seni sejarah, seni Amerika Latin, Mesir Kuno dan Yunani Kuno. 

Elektisisme merupakan gerakan seni pada awal abad ke-20 yang mengkombinasikan gaya lukisan yang ada di berbagai daerah penjuru dunia menjadi sebuah bentuk yang modern.

Tokoh aliran seni lukis elektisisme adalah Picasso (selain kubisme), Paul Gauguin (1848-1903), dan Henry Moore (1898-1986).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel